Hati Nurani Hendra Asmara

"Percayalah pada diri sendiri, apa yang kau pikirkan, rencanakan dan lakukan, dengan diiringi perjuangan yang keras serta Do'a pada Yang Maha Kuasa pasti terraih sukses yang gemilang"

Nama:
Lokasi: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Seperti hal nya yang lain

09 Mei, 2008

Pembuatan Etanol dari Singkong

Berikut Langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang dilerapkan Tatang H Soerawidjaja. Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari.

Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.

Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku

Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.

Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati

Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.

Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.
Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol

Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.
Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78"C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.

Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100"C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek

02 Mei, 2008

Ganti Baju agar Maju

Miskin sama dengan “tidak memiliki”, bicara tentang kemiskinan di Republik Indonesia harus dipandang dari berbagai sudut, diantaranya Sudut Rohani dan Sudut Jasmani, jika cara pandang tersebut dipadukan, kemungkinan angka kemiskinan Republik Indonesia bisa mencapai 100%.
Miskin Rohani adalah orang yang tidak memiliki Perhatian, Keprihatinan, Kepedulian dan Pengertian terhadap sekitarnya. Miskin Jasmani adalah orang yang tidak memiliki harta atau kekayaan untuk menghiasi atau dipakai jasmaninya. Kecenderungan orang-orang memandang kemiskinan hanya sebatas kemiskinan jasmani, dan lihatlah angka tersebut cenderung bertambah. Oleh sebab itu sebagai Rakyat Republik Indonesia yang termasuk dalam kategori rakyat miskin jasmani ingin saya sampaikan beberapa hal tentang kemiskinan. Masalah adalah segala sesuatu yang menghalangi dalam pencapaian tujuan. Masalah pengentasan kemisikinan adalah segala hal yang menghalangi / menghambat hilangnya kemiskinan. Dalam pemecahan masalah dua faktor yang perlu diperhatikan yakni faktor internal dan faktor external. Semua orang miskin termasuk saya, cukup memahami kunci faktor internal berkat falsafah kehdupan nenek moyang yaitu “NGAJI DIRI” yang mana isi dari NGAJI DIRI itu adalah “Nyeri diri ku diri” ( Sakit karena diri sendiri ) “Bagja diri ku diri“(Bahagia karena diri sendiri) “Cageur diri ku diri” (Sembuh karena diri sendiri). Pemahaman tentang NGAJI DIRI pada rakyat miskin ini bisa dibuktikan dengan yang tampak pada kehidupan sehari-hari di seluruh pelosok negeri ini. Bekerja membanting tulang, siang malam, panas hujan, tanpa putus asa terus menerus dilakukan. Berkat NGAJI DIRI tersebut orang miskin jasmani, memiliki kekayaan hati diantaranya :Perhatian, Kepedulian, Keprihatinan dan Pengertian yang luar biasa.
Contoh kecil kekayaan hati orang miskin jasmani adalah :
Rakyat miskin jasmani mengerti dan memahami Pemerintah perlu dukungan Politikus, Politikus harus memiliki amanat/kuasa dari rakyat dengan serta merta rakyat memberikan suaranya/kuasanya melalui PEMILU, tanpa memikirkan hal - hal lain karena dengan perhatian, pengertian, kepedulian (kekayaan rohani / hati) mereka melakukannya.
Rakyat miskin mengerti kebutuhan Pemerintah dan Politikus dalam penyelenggaran negara ini, Pajak pun dibayarkan demi terselenggaranya pemerintahan.
Namum apa yang terjadi, berbagai peraturan dan undang-undang dan kebijakan dikeluarkan oleh pihak Pemerintah dan Politikus, Peraturan dan Undang-undang dan kebijakan tersebut malah menjerat dan mencekik rakyat kecil. Rakyat hanya bisa orasi / demo dan pada akhirnya atas nama stabilitas keamanan para pendemo ditangkap dan dikurung. Ini adalah faktor eksternal yang mengambat pengentasan kemiskinan di negara yang berpotensi kaya raya ini.
Untuk itu sebaiknya, apa yang biasa dipakai dan dimiliki rakyat kecil hendaknya dipakai dan dan dimiliki juga oleh Pemerintah dan Politikus. Miliki Perhatian, Pengerttian dan Kepedulian agar negara ini bisa maju dan bermartabat dimata dunia.
Perhatikan keadaan rakyat dan potensinya, dengan penuh pengertian beri dukungan untuk bergerak, berkembang dan maju.
Kini saatnya Pemerintah, Politikus untuk berhenti membicarakan kemisikinan. Karena pembicaraan tidak bisa menghilangkan penderitaan rakyat miskin, yang dibutuhkan rakyat adalah kerja nyata yang dapat membuahkan hasil. Cukup sudah arahan-arahan, petunjuk-petunjuk dan teori-teori yang diberikan atau dilontarkan kepada rakyat miskin. Kalau pun saat ini diberi kesempatan untuk bicara soal kemiskinan, takkan cukup kertas dan tinta yang ada di pabrik-pabrik pelosok negeri ini, terlalu banyak dan sangat memilukan.
Yang penting dari hal-hal yang terpenting adalah Hati Nurani, disitulah kunci kehidupan yang sebenarnya. Jika hati nurani nya baik maka bisa dipastikan hasil kerjanya pun akan baik.
Perbaiki hati nurani pemimpin, rakyat pasti makmur.
“Wahai para pemimpin pandang dirimu dengan hatimu, renungkan dalam lubuk hati yang paling dalam. Telaah dan camkan apa-apa yang telah kau perbuat dan lihatlah apa yang terjadi dinegara ini, kau kan tahu jawaban akan persoalan kemiskinan ini”.Tanpa NGAJI DIRI orang menjadi tak tahu diri............................!

BUDI DAYA BELUT

Kolam
Pembuatan kolam pembesaran belut diawali dengan perencanaan konstruksi kolam apakah berupa kolam bawah tanah ( kolam gali ) atau kolam di atas tanah ( kolam tembok ), lalu pemilihan lahan yang tepat untuk kolam. Kemudian dilanjutkan dengan penggalian tanah atau pembuatan bak diatas tanah. Kolam-kolam pembesaran belut dengan menggunakan kolam permanen ( tembok ) memiliki ukuran maksimal 500 cm X 500 cm kedalaman 120 cm.
Namun demikian anda juga bisa menggunakan kolam terpal dengan ukuran 400 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm. Menggunakan kolam terpal memang lebih efisien dan mudah dipindahkan apabila ingin dipindahkan ke tempat lain.
MITRA BELUT menyediakan Kolam Terpal beserta medianya bila anda menjadi Plasma MITRA BELUTMedia Pemeliharaan
Setelah anda menyiapkan kolam tersebut di atas, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan media pemeliharaan dengan urutan dan ukuran sebagai berikut :1. Jerami setinggi 25 - 40 cm.2. Pupuk Urea 5 kg dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cm X 500 cm atau perbandingannya).3. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.4. Pupuk Kandang setinggi 5 cm.5. Pupuk kompos setinggi 5 cm.6. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.7. Cincangan Batang Pisang setinggi 10 cm.8. Lumpur/tanah setinggi 15 cm.9. Air setinggi 5 cm.Media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih dua minggu, atau paling lama 1 bulan sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan dibudidayakan.Pelaksanaan Pemeliharaan
Pelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.2. Gerakan lincah dan agresif.3. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.4. Tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan.5. Umur antara 2-4 bulan.Belut ini mudah berkembangbiak dialam terbuka dan tidak sulit dibudidayakan dikolam yang menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan. Pemasaran belut budidaya ini akan dijamin oleh MITRA BELUT.Secara alami belut memakan binatang lain yang lemah, karena itu mereka harus membuat lubang perangkap yang menyerupai terowongan yang berkelok agar mangsanya tidak mudah lepas. Belut ini dapat dipanen setelah tiga bulan penaburan untuk pasar lokal, namun pasar ekspor minimal enam bulan. Kolam setelah panen diperbaiki dan diganti media pemeliharaannya agar zat renik yang diperlukan pemeliharaan berikutnya dapat tersedia cukup.